Tuesday, December 12, 2006

Peta keinginan

Well hari ini kuawali dengan kurang mengenakkan karena listrik rumah konslet, maka ku terpaksa nimba air dari sumur buat mandi, itupun air yg terkontaminasi dari hujan semalem. Maka seluruh hari ku hari ini mungkin akan terisi dengan hal hal yang tidak mengenakkan, kenapa? karena diri ini ternyata memiliki mind maping (pemetaan pikiran) yg kurang tepat, kontaminasi akan sifat melancolicku biasa mentriger otot otot motoris ini untuk bertindak sesuai dengan suasana hati, kontan ajah ketika suasana hati kacau maka tubuh ini pun akan melakukan tindakan2 yg mengacau tidak terstruktur, tidak focus apalagi konsisten.
Mmmmm walaupun pikiran ini telah tahu bahwa sebagai manusia kita hendaknya bertindak sesuai kebutuhan, atau keinginan tetapi ku tetap saja 80% masih bertindak sesuai suasana hati, ketika kebutuhan telah menuntut tetapi hati ini sedang berduka maka tindakan yang keluar tetap tidak memenuhi kebutuhan, juga ketika ku punya keinginan tetap ajah gak ada tindakan nyata untuk mengejarnya, peta keinginan dalam pikiran bawah sadarku terlalu kuat untuk didekte oleh keinginan atau kebutuhan.
Restrukturisasi pemetaan pikiran pun telah kucoba dengan berbagai cara, salah satu cara dengan metode mind theater (teater pikirian) yaitu dengan simulasi kebiasaan-kebiasaan positif dalam pikiran yang dilakukan berulang-ulang sampai pemikiran itu mengendap dalam level pikiran bawah sadar dan semoga mampu mereplace peta pikiran yang lama dengan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan.
Hasilnya? not bad, ku mulai bereaksi dengan lebih "sesuai", pikiran ini sudah mulai jarang membisikkan nada nada sumbang yang menggelayuti sensor2 motoris tuk memerintahkan raga ini meringkuk lesu, dan segera mencoba menempuh berbagai cara memecahkan masalah yg ada. Tetapi not so far so good!, sang melankolik pembunuh sering kembali menyapaku tuk mematok peta lama itu menjadi jalur langkahku, memang kebiasaan yang tlah mengendap selama belasan tahun tidak mungkiin tergantikan begitu saja dengan yg baru, tetapi walau pun diriku gagal 1000 kali, ku yakin masih ada 1001 hal yang masih bisa kulakukan.
So fren bagaimana peta pikiranmu?

Wednesday, December 06, 2006

Selamat jalan teman . . .

Kematian begitu dekatnya dengan kita, sampai sampai kehidupan ini hanyalah persinggahan sekejap mata, perjalanan kita akan kembali ke "Sang Pencipta". Hujan teramat deras mengiringi kematian seorang teman lamaku, seorang teman yang pernah dengan segala keterbatasannya memaksakan diri untuk mengunjungiku di saat 5,9 SR baru saja menyapa kami. Hanya sekedar memastikan teman nya masih sehat dan keluarga masih utuh, mmmmmm tak kusangka pertemuan yang sangat singkat itu adalah pertemuan terakhir ku dengan mu.
Sebuah serangan jantung telah menjatuhkan tubuh kekarnya bersimpuh tak berdaya di ruang ICU Panti Rapih, tak pernah menyangka engkau di ambil Tuhan dengan cara seperti ini sobat. Padahal bulan-bulan ke depan adalah masa masa paling bahagia dalam hidupmu karna kalian berdua telah berjanji akan mengarungi sisa hidup ini dalam sebuah ikatan suci membangun keluarga yang bahagia, tetapi Tuhan punya kehendak lain, kamu harus bahagia bersamaNYA di surga saat ini.
Selamat jalan teman, sobat . . . ku belom sempat membalas budi baik mu itu, hanya penghormatan terakhir ku kan menemanimu ke peraduan abadimu, semoga engkau segera bahagia di surga bersama Bapa dan orang orang suci, keluarga dan sanak sodara juga calon mempelaimu semoga selalu dalam penjagaan dan kesehatan serta limpahan berkat yang tak terkira.
So long LATRI . . . . my fren
...so long
Rest In Piss to you
may angels take care of you now ...