Tuesday, June 17, 2008

Sia sia berbuat baik

Sebut saja namanya Beni, suatu saat dia dapat undangan nikahannya Reni rekan kerja dia dulu, tentu saja dia pasti ingin datang, dan seperti layaknya acara nikahan pasti para tamu datang dengan membawa pasangan masing-masing, demikian juga Beni kala itu.
Acara itu tiba juga, Beni pun berangkat tetapi kali ini dia datang sendirian tanpa pacarnya, di acara itu dia ketemu sama Ria rekan kerja dia dulu sekantor, dan Ria bertanya
"Kok kamu sendirian Ben..mana pacarmu?".
"Ah gak tak ajak neh, lu tau dong pasti Meda nanti juga datang kesini, ku gak mau nyakitin dia melihat aku bareng ma pacarku..."
"Mmmm.... i c, i c..iya lebih baik seperti itu"
Tak lama kemudian yang dimaksut Beni benar, Meda beneran kesetu juga, tetapi tidak sendiri, dia datang dengan seorang cowo yang tampak asing bagi rekan2 yg ada di setu.
"Tuh Meda ..Ben, sama cowo barunya kali.."
"Mmm...ku gak tau pasti, tapi sepertinya demikian"
Beni pun tampak cemberut, melihat keadaan itu, tadinya dia berpikir dengan datang sendiri maka dia telah menghindari untuk menyakiti hati seseorang, tetapi yang terjadi kebalikannya, seseorang tersebut tampak ga peduli dan memilih berbuat sekehendak hatinya.
"Percuma ku berbuat baik...!" gumam Beni.
Acara pernikahan itu pun berjalan terus seiring pikiran Beni yang mulai tak karuan.

Terkadang perbuatan baik terasa sia sia, tidak membuahkan keadaan yang lebih baik, tidak berbalas dengan kebaikan, justru sebaliknya, semua berjalan dengan tak karuan.
Tetapi itu semua bukanlah alasan untuk kita berhenti berbuat baik, bagaimanapun kebaikan merupakan tindakan yang paling tepat untuk mengakhiri ketidakbaikan.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home